2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3
Ratna Dewi CGP Angkatan 8 Kab. Kutai Kartanegara
SD Negeri 023 Loa Janan
Durasi: 1 JP
Moda: Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan.
Selama menjadi guru,
tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala
sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Iya benar, selama menjadi guru
pembelajaran yang saya lakukan di kelas pernah diobservasi dan disupervisi oleh
kepala sekolah. Perasaan saya saat itu ketika mendapat informasi akan dilakukan
observasi dan supervisi yaitu merasa sedikit khawatir namun tetap bersemangat.
Kekhawatiran tersebut karena kondisi anak-anak ketika proses pembelajaran
berlangsung. Sebab saya khawatir bahwa kondisi saat itu akan memicu anak-anak
akan merasa kurang nyaman atau merasa terlalu diperhatikan oleh kepala sekolah,
Sehingga akan membuat siswa merasa terbatasi ketika berdiskusi dengan guru di
kelas dan menciptakan suasana yang menegangkan.
Selain itu rasa khawatir juga
berkaitan dengan diri saya yang berprofesi sebagai guru. Meskipun pembelajaran
di kelas sudah rutin dilaksanakan, namun suasananya ini akan diobservasi atau
disupervisi, Saya merasa khawatir akan ada kekurangan, baik berkaitan dengan
administrasi ataupun perangkat pembelajaran yang saya gunakan. Kendati demikian
saya berusaha mempersiapkan semuanya sebelum tiba hari pelaksanaan observasi
dan supervisi. Semua berusaha saya persiapkan dengan matang, Sesuai jadwal yang
telah ditentukan saya membawa semua berkas administrasi perangkat pembelajaran,
al-hamdulillah perangkat pembelajaran yang telah saya siapkan telah lengkap.
Dari kegiatan supervisi saya
banyak masukan dari Kepala sekolah terutama pada bentuk apresiasi dengan
menuliskan jawaban anak atas pertanyaan saya, agar ditulis pada papan tulis.
Dari hasil supervisi ini sebagai refleksi untuk memperbaiki diri baik dari segi
administrasi maupun kegiatan belajar mengajar di kelas.
Menurut Anda, bagaimanakah
proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang
sebagai seorang pendidik ?
Pertama, dilakukan pertemuan
singkat antara guru dan kepala sekolah sebelum proses supervisi akademik
dimulai. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki
persepsi yang sama bahwa supervisi akademik dilakukan untuk saling berbagi
pengalaman dan ilmu.
Kedua, pimpinan yang akan
melakukan supervisi harus memberikan contoh dan cara bagaimana melakukan suatu
kegiatan pembelajaran ataupun administrasi yang baik serta memberikan poin-poin
penilaian yang akan dilakukan.
Ketiga proses supervisi harus
dilakukan secara teratur dan terjadwal, sehingga seorang pendidik akan selalu
mempersiapkan diri dengan baik dan perbaikan akan terus terjadi.
Keempat proses supervisi harus
dilakukan dengan tujuan yang jelas.
Kelima proses supervisi harus
mengutamakan umpan balik yang konstruktif dan positif. Pendidik harus diberi
umpan balik yang jelas dan spesifik mengenai kekuatan dan kelemahan dalam
pengajaran, serta diberikan saran dan rekomendasi yang dapat membantu
meningkatkan kemampuan mengajar.
Keenam memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk berpartisipasi aktif dalam proses supervisi. Pendidik
dapat mengajukan pertanyaan, memberikan masukan dan saran, serta berdiskusi
mengenai upaya perbaikan dan pengembangan.
Menurut Anda jika Anda saat
ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana
posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s.d 10 ?
Situasi belum. ideal 1 dan situasi ideal 10
Jika saya saat ini menjadi
kepala sekolah yang melakukan supervisi, menurut saya kondisi guru di sekolah
berada pada skala 8 dari 10 berdasarkan kriteria ideal yang saya miliki. Namun,
saya memberikan skala 8 karena masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi,
seperti sebagian guru yang telah menerapkan pembelajaran inovatif dengan video
atau game edukasi, tetapi beberapa guru masih merasa khawatir dengan supervisi
akademik.
Oleh karena itu, perlu
dilakukan pendekatan dan diskusi lebih dalam untuk memberi pemahaman bahwa
supervisi bukanlah hal yang menakutkan.
Selain itu, masih ada beberapa
guru yang belum melengkapi administrasi atau perangkat pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan dan introspeksi dari berbagai pihak
agar proses supervisi yang ideal dapat terwujud.
Aspek apa saja yang Anda
butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Aspek yang saya butuhkan
adalah kompetensi teknis dan pedagogik.
Kemampuan observasi yang baik.
Kemampuan memberikan umpan
balik yang efektif,
Kemampuan analisis dan
evaluasi proses pembelajaran yang berlangsung.
Kemampuan mendengarkan dan keterbukaan.
Kemampuan berkomunikasi yang
efektif, emapti dan memperdayakan sebagai pemimpin pembelajaran
Kemampuan memotivasi dan
memberikan dukungan dengan baik kepada guru.
Kemampuan ketrampilan coaching
yang baik.
Kemapuan melakukan strategi perubahan melaluipenerapan pendekatan pembinaan
Apa saja harapan yang anda
lihat pada diri anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya mampu memahami seluruh materi dan dapat mengikuti serangkaian kegiatan dengan baik sehingga kompetensi saya semakin berkembang. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya juga ingin berlatih menerapkan kegiatan coaching dalam praktik baik di lingkungan sekolah, menjadikan diri saya mempunyai nilai dan peran sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat mewujudkan visi sekolah selaras dengan profil pelajar Pancasila dengan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dimulai berkolaborasi dengan sesama guru dan warga sekolah, saling membantu memperbaiki kekurangan dan saling membagikan pemahaman dan pengalaman positif membuat perubahan menggerakkan komunitas sekolah melalui implemtasikan prinsip pembinaan
Apa saja kegiatan, materi,
manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
3. Kegiatan praktik coaching dengan murid
ataupun sesama rekan guru. Hal ini mengingat guru bukan hanya berperan sebagai
pendidik, tetapi juga berperan sebagai teman yang dapat diajak berdiskusi
dengan murid. Selain itu, guru juga berdiskusi dengan guru untuk bertukar
pikiran mengenai pembelajaran atau isu-isu yang berkembang Dengan penerapan
Prensip Pembinaan untuk membanguan komunikasi yang empati dan memperdayakan sebagai
pemimpin pembelajaran dan kepala sekolah dalam membuat perubahan strategi yang
mampu menggerkkan komunitas sekolah
dengan alur percakapan TIRTA dan
supervisi akademik dengan prinsip pembinaan dapat mengembangankan diri, guru,
dan rekan sejawat dan menjadi seorang
pemimpin pembelajar dan kepala sekolah yang berkualitas dan mandir.
4. Manfaat yang ingin saya dapatkan adalah
pengetahuan mengenai coaching yang akan saya impementasikan dengan
sebaik-baiknya. Materi coaching dapat menguatkan saya menjadi seorang
pemimpin pembelajaran dan kepala sekolah.
5. Dengan memahami sebagai guru pemimpin
pembelajaran kita dapat melejitkan potensi siswa kita menjadi terarah dan siswa
dapat menyelsaikan masalahnya sendiri dari potensi yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar